Yearend Journey: Goa Pindul 2

in the name of Allah

Saya kembali.. taraaaa.. Alhamdulillah malam ini bisa nulis tentang yearend journey lagi, soalnya revisian yang diminta para dosbing sudah terselesaikan *versi saya, let’s see.. semoga besok langsung acc beserta kuesionernya, jadi saya bisa segera seminar UP.. siapapun yg baca ini, bantu doa ya.. semoga semuanya lancarrrr, aamiin..

Hahaha, sekian OOT nya. Perjalanan ke Goa Pindul kita mulai.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alhamdulillah akhirnya kami sampai juga di Goa Pindul. Ini penampakannya

???????????????????????????????

*maap ya potonya terlihat seperti nge-blur gitu, tidak lain tidak bukan hal ini karena kamera sudah dimasukin dalam plastik putih sebagai antisipasi supaya klo kena air kameranya engga basah, saya ga punya kamera yg bisa underwater soalnya, heheh:D

Jadi sepengamatan saya, objek wisata Goa Pindul ini merakyat banget, karena lokasinya ditengah-tengah perkampungan masyarakat yang masih sepi. Untuk pengunjung yang tidak menggunakan kendaraan pribadi atau sewa mobil mungkin memang agak sulit untuk mencari kendaraan umum yang langsung menuju TKW (Tempat Kegiatan Wisata). Sewaktu diperjalanan Piyungan-Wonosari seorang ibu yang duduk disebelah saya, seorang asli wonosari belum mengetahui dimana itu Goa Pindul.  Ternyata menurut keterangan bapak-bapak yang jadi guide sih objek wisata ini baru dibuka sekitar satu tahun terakhir, 2011 atau 2012 mungkin ya.  Itulah mungkin belumbegitu dikenal olah masyarakat sekitar. Itu juga mungkin mengapa waktu saya bertanya ke teman yang notabene seorang penduduk jogja tidak mengetahui angkutan yang bisa mengantarkan sampai ke tempat ini. Namun, berkat teman seperjalanan saya yang cekatan #halahh hahaha, kami akhirnya mendapatkan informasi, kalau mau ke Goa Pindul, naik Bis Jogja – Wonosari, turun di terminal kemudian naik ojek atau jika mau, pihak pengelola wisata Goa Pindul ini juga menyediakan jasa penjemputan satu rombongan dari terminal wonosari ke Goa Pindul sebesar Rp 100.000,- .

Berhubung kami berwisata dalam jumlah mini alias sedikit, pihak pengelola memberikan alternatif gimana kalau kami dijemput dengan ojek dari pihak pengelola dan berhubung saat itu kami masih dalam perjalanan dan belum tiba di Wonosari, kami disarankan untuk turun di perempatan Grogol. Kemudian kami manut.

Ternyata itu jalur yang tepat, jadi kalau teman-teman ingin ke Goa Pindul dan menggunakan angkutan umum, turunnya di perempatan grogol aja ya, itu udah perempatan menuju pintu masuk ke Goa Pindul, klo ke Wonosari lagi jadi 2 kali bolak balik, nambah jauh. Nanti di perempatan itu sudah banyak ojek yang menunggu. Tapi lebih baik lagi klo menggunakan jasa penjemputan dari pihak pengelola aja, jadi harganya udah terpatok dan flat, sepertinya kemungkinan untuk ditipu kecil. Kalau kami, sepertinya sih karna kemaren bener-bener peak season jadi pihak pengelola kesulitan mengakomodasi penjemputan jadi kami menggunakan ojek yang mangkal di perempatan aja.

Yang ada di Goa Pindul: ada air jahe hangat, toilet untuk BAK Rp 1000, untuk mandi dan BAB Rp 2000, mushola, warung bakso dan mie ayam, pasar kecil-kecilan, panggung hiburan dan tempat penitipan tas.

Berhubung saat itu pengunjungnya sangat ramai, jadi waktu tunggu kami untuk bisa berwisata cave tubing cukup lama, sekita 30 – 45 menit-an. Nah waktu yang ditunggu-tunggu tiba.  Kami bertiga bergabung dengan satu keluarga yang terdiri atas 5 orang bergabung dalam satu kelompok dengan seorang guide yang saya lupa namanya.

Ini penampakan memasuki mulut Goa

???????????????????????????????

Jadi, menurut penjelasan bapak guide nya, Goa pindul ini panjang sekitar sekian meter *saya lupa* terbagi atas 4 atau 5 zona *lupa juga* dengan kedalam air sekitar 5 – 12 meter. Asal tidak melepas pelampung, insyaAllah aman, jelas bapak pemandunya.

Nah berikut ini wujud zona pertama yaitu zona terang dari Goa Pindul ini

???????????????????????????????

Dikala peak season gini, pengunjung Goa ini membludak, sangat penuh. Berhubung ini masih di pintu masuk goa nya, jadi saya juga belon meihat kepenuhan pengunjungnya, sampai akhirnyaaaa kami ada di zona remang-ramang. Ini dia penampakannya

???????????????????????????????

Entahlah ya guys, mungkin nyali saya udah lama ga diajak seru-seruan, asli ini buat saya mikir kemana-mana. Situasi crowded + kedalaman air yang lumayan + goa nya sempit cukup buat saya melanglang buana ke berbagai situasi. Coba liat yang ini juga, ketika kami mulai masuk ke zona gelap

???????????????????????????????

???????????????????????????????

???????????????????????????????

Saat dikedalaman 12 meter, dengan kegelapan 100% cuma diterangi cahaya senter sang pemadu dan kepadatan maksimal, saya terpikir gimana klo tiba-tiba ada banjir bandang, waduhhh.. innalillahi wa inna ilaihi rajiun.. Serem ya. Setelah itu, saya tiba-tiba berpikir ini goa kan masih alam banget, banyak pohon-pohonnya, airnya coklat, berbatu dan dalam, pasti ada ular airnya, lewat-lewat di bawah saya. Terus saya kepikiran hewan apalagi yang ada di kedalaman air 12 meter ini ya. Asli penasaran pengen intip-intip kedalam. Udah pernah belon ya itu bapak-bapak pemandunya masuk ke dalam, pengen tau sebenernya cuma ga sempet nanya.

Kalau saya bilang sih ya, di peak season gini jadi nambah spooky soalnya macet dan berhenti lama di tengah goa, pasalnya di zona gelap ini dinding goa mengalami penyempitan jadi cuma bisa dilewati satu jalur, so ini menyebabkan kemacetan dan penumpukan pengunjung, kalau dilihat-lihat sih jadi kayak korban apa gitu ya #eh *serius.

Tapi tunggu, disamping itu sebenernya goa ini cukup menarik.

???????????????????????????????

Ini salah satu stalaktit yang besar di dalam goa ini. Nah saya baru tau, stalaktit yang masih aktif atau hidup itu tandanya dari ujungnya masih mengeluarkan tetesan air. Berikut klo gak salah stalaktit terbesarnya yang masih terus tumbuh kedalam air

??????????????????????????????????????????????????????????????

Nah klo yang ini kaki saya *gak penting, hahahaha.

Jadi ceritanya, di zona gelap itu tinggal kalilawar kecil pemakan serangga *klo ga salah (ampuuun ga akurat beut yak)* mereka suka pada kegelapan total goa ini, dan ini bukti kehidupannya

???????????????????????????????

Konon katanya bercak-bercak hitam pada dinding goa itu adalah air pipisnya sang kalilawar. Sayang saya tidak dapat mengabadikan gambar kalilawarnya, soalnya ga keliatan apa-apa di dalam goanya 😥

Nah klo yang ini itu konon katanya adalah kumpulan stalaktit termuda dan terkecil yang menyerupai candi borobudur

???????????????????????????????

Kalau yang ini kalau ga salah (lagi) stalaktit selamat datang, karena bentuknya seperti palang gapura “selamat datang”

???????????????????????????????

Sekarang kami sudah hampir tiba di mulut gua, memasuki zona bolong, apasih ya namanya itu yang ada bolongan di atas goa nya. Ini nih penampakannya, *saya mah banyakan lupanya yak, maap ya*

???????????????????????????????

Lihatlah senyum sumringah sahabat saya ini, ketika pintu keluar sudah di depan mata, hahahaha

???????????????????????????????

Demikianlah perjalan kami di dalam goa. Sepertinya masih banyak hal yang tak tertuliskan atau mungkin terlupakan oleh saya. Hmmm, yang pasti ini mengagumkan, Allah itu luar biasa menciptakan segalanya dengan begitu indah. Subhanallah 🙂

Sebagai tambahan, di tempat ini terdapat beberapa objek wisata sebenarnya. Paket harga menuju tempat wisatanya juga beragam. Ada mengarungi sungai apa gitu ya *saya lupa (lagi)* yang katanya di wisata itu bisa menikmati jeram kecil dan sensasi melompat ke sungai dari ketinggian 2 meter. Kemudian ada wisata ke goa yang saya juga lupa namanya, nah disitu kita masuk goa dengan berjalan kaki *sepertinya yang ini juga seru*. Untuk tarif masuk masing-masingnya saya juga lupa *toyor pala ndiri*.

Goa Pindul adalah objek wisata alam di Daerah Gunung Kidul, DIY. Sekian 😀

Setelah menikmati berwisata air di dalam goa, kami menuju objek selanjutnya, Pantai Baron, Gunung Kidul.

hahahaha, yang ini perjalanannya agak horor *buat saya* basar diguyur hujan dan jalanan sepiii..

to be continued yaaa 😀

see you :*